Amphitheatre, Wujud Kepedulian Pemkab pada Seni Budaya

Berita Purbalingga, 20 Mei 2010

PURBALINGGA (RSP) – Selama kepemimpinan Bupati Purbalingga Triyono Budi sasongko, pemkab Purbalingga sangat peduli pada pengembangan dan pelestarian seni budaya di daerahnya. Hal ini telah dibuktikan saat diadakan gelar budaya dalam rangka hari jadi kabupaten Purbalingga desember tahun lalu. Dalam kegiatan tersebut berhasil menampilkan berbagai kesenian yang ada di Purbalingga bahkan dari wilayah Banyumas Raya dan luar kabupaten Purbalingga.

Menjelang akhir masa jabatannya, bupati telah membangun kawasan Usman janatin Park di lahan eks pasar Purbalingga, yang dilengkapi Entertain Centre dan Amphitheatre.

Seperti diungkapkan Bupati Triono dalam sebuah kesempatan dialog interaktif di Purwokerto Rabu malam, kedua fasilitas ini dibangun untuk menfasilitasi para pegiat seni di Purbalingga, agar kiprahnya dapat tersalurkan.

“Amphitheatre itu nanti dilengkapi dengan soundsystem yang sudah paten, sehingga dapat digunakan setiap waktu. Nanti pengelolaanya akan kami serahkan kepada dewan kesenian kabupaten (DKP). Biar nanti DKP yang akan mengatur untuk menampilkan berbagai kesenian yang ada di kabupaten Purbalingga,” ungkap Triyono di RRI Purwokerto, Rabu malam (19/5). Baca lebih lanjut

SMAN 1 Purbalingga Terapkan Subsidi Silang

Berita Purbalingga, 20 Mei 2010

PURBALINGGA (RSP) – Anggapan sebagian masyarakat miskin untuk menyekolahkan anaknya di sekolah favorit adalah hal yang tidak mungkin, dibantah oleh Kepala SMAN 1 Purbalingga Ahmad Khotib. Selama ini sekolah yang dipimpinnya menerakan sistim subsidi silang dalam penerimaan siswa baru.

Diungkapkan Ahmad Khotib,tahun lalu, sekolah yang menjadi rintisan sekolah berbasis internasional (RSBI) ini, menggratiskan seluruh siswa yatim dan yatim piatu yang lolos tes seleksi penerimaan siswa baru. Kecuali tiga siswa yatim yang menolak gratis karena orang tuanya tergolong mampu. Selain itu, siswa yang menerima BKM SMP dari pemerintah  separohnya dibebaskan dari biaya sekolah.

“Kami sudah menerapkan sistim ini beberapa tahun lalu. Jadi tidak benar kalau anak orang miskin tidak dapat sekolah di tempat kami. Meski begitu anaknya memang harus memenuhi standar yang kita tetapkan,” ungkat Khotib saat dihubungi RSP Kamis (20/5). Baca lebih lanjut